BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, banyak hal-hal baru yang terjadi terutama perkembangan budaya. Budaya kita yang dahulu terkenal dengan keramahan, kesopan santunan, sekarang tinggal kenangan. Semuanya hilang ditelan zaman, seakan-akan tidak bangga lagi dengan budaya bangsa kita sendiri.Semua itu karena negara kita sudah terpengaruh oleh budaya barat yang memberikan pengaruh positif dan negatife. Namun bangsa kita lebih banyak meniru sisi negatifnya dari pada sisi positifnya. Tanpa disadari hal tersebut akan menjerumuskan bangsa Indonesia kedalam keterpurukan. Hal ini terjadi terutama di dalam pergaulan anak muda, anak muda sekarang sudah terpengaruh oleh budaya barat, mereka sudah tidak percaya diri lagi kalau gak mengikuti budaya barat. padahal sebenarnya hal tersebut bukan jati diri mereka yang sebenarnya. Contoh hal negative akibat dari pengaruh budaya barat yaitu kenakalan remaja. pergaulan anak muda zaman sekarang sudah mulai terpengaruh oleh budaya barat, salah satunya kenakalan remaja.
Kenakalan remaja saat ini sudah sangat memprihatinkan. Hal ini karena kenakalan remaja yang tampak bukan hanya pencarian jati diri remaja melainkan sudah mengarah pada tindakan kriminal.
Misalnya, anak muda yang tidak mengetahui napza menjadi tahu dan malahan menggunakan napza, anak sekolah yang pergi ke sekolah dan berkumpul untuk belajar jadi mengarah untuk melakukan hal negative seperti mabuk-mabukan dan tawuran. Hal ini disebabkan oleh pergaulan yang terlalu bebas serta faktor-faktor lain yang mendukungnya. Pergaulan yang terpengaruhi oleh budaya barat dapat menjerumuskan diri sendiri dan orang lain.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Kenakalan remaja
Secara etimologi kenakalan remja atau juvenile delinguency berasal dari kat latin yaitu juvenilis dan delinguere. Jupenilis yang berarti anak muda, sedangkan delinguere adalah kejahatan.jadi secara bahasa juvenile delinguency atau kenakalan remaja adalah gejala sakit secara sosial pada anak-anak remaja yang disebabkan oleh suatu bentuk pengabdian sosial sehingga mereka itu mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang.
Menurut Fuad hasan kenakalan remaja adalah perbuatan anti sosial yang dilakukan oleh anak remaja yang bila dilakukan oleh orang dewasa dikualipikasikan sebagai tindak kajahatan. Pendapat lain mengatakan bahwa kenakalan remaja adalah semua perbuatan penyelewengan norma-norma kelompok tertentu yang menimbulkan keonaran dalam masyarakat yang dilakukan oleh anak muda.
Masalah kenakalan remaja sering menimbulkan kecemasan sosial karena dapat menimbulkan kemungkinan Gap generation sebab anak yang diharapkan sebagai kader penerus bangsa tergelincir kearah negative.
Bila kenakalan remaja dilakukan oleh orang dewasa maka di sebut kejahatan,tetapi batas usia untuk menentukan kenekalan remaja ternyata belum ada batas tegas dari berbagai negara.Contoh diInggris batas kenakalan antara 8 tahun ke bawah,di AS dari 16 tahun sampai 18 tahun, sedangkan di Indonesia menurut KUHP pasal 45 menyebutkan bahwa belum dewasa anak tersebut belum 16 tahun umurnya.Begitu pula menurut agama isla untuk perempuan bias disebut dewasa apabila ia telah mengalami menstruasi atau kira-kira 9 tahun keatas, sedangkan laki-laki dianggap dewasa apabila ia sudah brusia 16 tahun.
2.2.Teori penyimpangan
2.2.1.Teori pergaulan berbeda .
Teori ini diciptakan oleh Edwin H.Sutherland.Menurut teori ini penyimpangan bersumber dari pergaulan dengan sekelompok orang yang telah menyimpang.
2.2.2.Teori Labeling
Menurut Edwin M.Lemet ,seseorang menjadi menyimpang karena proses labelling yang di berikan masyarakat kepadanya.Maksudnya ialah pemberian julukan ,cap,atau merk yang biasanya negative kepada seseorang
2.2.3.Teori fungsi
Menurut Durkheim,keseragaman dalm kesadaran moral semua anggota masyarakat tidak dimungkinkan karena setiap individu berbeda satu sama lain.
2.3 Teori Kenakalan Remaja
2.3.1.Teori biologis
Tingkah laku sosiopatik pada anaqk dan remaja dapat muncul karena faktor-faktor fisiologis dan struktur jasmaniah orang tuanya. Misalnya penurunan gen orang tuanya.
2.3.2.Teori sosiologis
Para sosiologis berpendapat bahwa penyebab kenakalan remaja ini adalah murni sosiologia atau social-psikologi sifatnya.Misalnya disebabkan oleh pengaruh struktur social yang depiatip dan peranan social oleh internalisasi.
2.4 KUHP pasal 45
Menurut pasal ini perilaku delik(anak delikeun) yang masih di bawah umur maka ditentukan agar yang bersalah dikembalikan kepada orang tuanya.
BAB III
PEMBAHASAN
Faktor Penyebab Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja dapat terjadi karena kurangnya memanfaatkan waktu luang atau kosong.sehingga mereka menggunakan hal tersebut untuk melakukan hal yang menyimpang,misalnya mabuk-mabukan,berkelahi, dan sebagainya. Kenakalan remaja juga terjadi karena beberapa faktor antara lain:
3.1. Faktor keluarga
Keluarga adalah lembaga pertama dan utama dalam melaksnakan proses sosialisasi dan sivilisasi pribadi anak. Ditengah keluarga anak belajar cinta, kasih, simpati, loyalitas, ideology, bimbingan dan pendidikan. Keluarga memberikan pengaruh untuk pembentukan wtak dan kepribadian anak. Baik buruknya keluarga memberikan dampak baik buruknya jiwa dan jasmani seorang anak.hal yang dapat membawa anak remaja pada kenakalan remaja antara lain kurangnya rasa cinta dan perhatian orang tua dan pengawasan yang kurang dari orang tua.
a). Rumah tangga berantakan
Bila rumah tangga berantakan dan terus menerus dipenuhi komplik yang serius,keluarga menjadi retak, dan akhirnya mengalami percraian, maka mulailah serentakan kesulitan bagi anaknya. Dengan rasa cemas dan risau anak mengikuti pertengkaran antara ayah dengan ibunya. Anak tidak tahu harus memihak kepada siapa. Batin anak mejadi sangat tertekan, sangat menderita, dan merasa malu akibat ulah orangtuanya. Kemudian munculah banyak konflik batin dan kegalauan jiwa anak yang mengakibatkan mental si anak tersebut lemah dan mudah terpengaruh oleh hal-hal negatife.Mereka menjadi nakal, brutal, liar, urakan dan cenderung untuk melakukan hal-hal yang menyimpang dari norma-norma.
b).Pengaruh buruk orangtua
Apabila dalam uau umah tangga memiliki anggta keluarga yang berprilaku buruk maka akan sangat berpegaruh terhadap anggota keluarga lainnya. Misalnya, ayahnya suka berjudi dan mabuk-mabukan maka akan memmperngaruhi peilaku anaknya, anaknya epikiran bahwa ayahku serang penjudi/pemabuk maka akupun bisa seperti ayahku. Hal yang dapat membawa anak remaja pada kenakalan remaja antara lain kurangnya rasa cinta dan perhatian orang tua dan Pengawasan yang kurang dari orang tua.
3.2. Faktor ketidak sanggupan remaja menyerap norma-norma yang berlaku
Karena ketidak sanggupan menyerap norma-norma yang berlaku seorang anak remaja tidak akan bias beradaptasi dengan lingkungannya dan tidak mampu untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Ini terjdi karena anak remaja menjalani proses sosialisasi yang tidak sempurna.
3.3. Faktor kejiwaan (Broken Heart)
Broken heart atau sakit hati biasanya juga mempengaruhi terhadap prilaku seorang remaja. Broken heart biasa diakibatkan oleh putus cinta dan kegalauan hati. Hal ini bisanya dialami oleh para remaja yang sedang dimabuk asmara. Remaja yang sedang mengalami hal tersebut sering melakukan hal-hal yang negative seperti mabuk-mabukan, membuat keonaran, dan melakukan tindakan yang cenderung mengarah kepada tindakan kriminal, karena bagi mereka hal tersebut bias membuat mereka bahagia dan masalah mereka terlupakan atau sebagai lahan lampiasan.
3.4.Faktor lingkungan
Faktor lingkungan sekitar tidak slalu baik dan menguntungkan bagi pedidikan dan perkembangan seorang anak. Lingkungan ada kalanya dihuni oleh orang dewasa serta anak muda criminal dan anti social yang cenderung melakukan hal-hal negatife, hal-hal tersebut bias merangsang timbulnya reaksi emosianoal yang buruk pada anak-anak puber yang masih labil jiwanya. Dengan begitu anak remaja ini mudah terjangkit oleh pola criminal, asusila dan anti sosial.
Kelompok orang dewasa yang criminal biasanya terdiri dari orang-orang gelandangan, orang-orang yang malas bekerja namun berambisi besar untuk hidup mewah dan bersenang-senang. Pola hidup dan kebiasaan mereka banyak ditirukan oleh geng-geng pemuda berandalan baik yang masih sekolah maupun tidak sekolah. Jiwa para remaja sangat labil, oleh karena itu remaja akan mudah terbawa-bawa.
Selain faktor-faktor yang telah disebutkan diatas, kenakalan remaja juga dipengaruhi oleh factor motifasi. Yaitu motifasi di mereka mengenai hidup dan masa depan, khususnya motifasi yang berasal dari tuntutan lingkungan dan motifasi dari dalam diri mereka yang positif untuk itu diperlukan modal keterampilan dan materi untuk mendukung motifasi mereka tersebut.
Dilihat dari faktor-faktor diatas lingkunganlahyang sangat dominan mempengaruhi terjadinya kenakalan remaja, sehingga menimbulkan pengauh buruk terhadap lingkungan lainnya seperti lingkungan sekolah. Pengaruh-pengruh buuk itu biasa mambahayakan lingkungan masyarakat itu sendiri juga lingkungan sekolah. Misalnya, dilingkungan sekolah itu terdapat sekelompok siswa brutal yang suka malak, mabok-mabokan dan menimbulkan keonaran sehingga mengganggu siswa lainnya yang akan melaksanakan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Selain dari pada itu apabila ada seorang siswa yang jarang masuk kelas ketika jam pelajaran maka ia akan mempengaruhi dan mengajak siswa lainnya untuk tidak masuk kelas dan ikut bergabung dengannya. Dengan kata lain ia menularkan perilaku buruknya kepada teman-temannya.
Selain berpengaruh terhadap lingkungan sekolah, kenakalan remaja sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Misalnya, jika seorang anak ingin sukses dan menjadi kader penerus bansa yang baik maka anak tersebut jangan sampai bergaul dengan anak lain yang sering kali bebuat kejahatan dan cenderung berprilaku buruk, karena itu akan mempengaruhi mental anak tersebut. Tetapi jika anak itu salah bergaul dan sudah terpengaruh oleh kenakalan remaja maka anak tersebut akan rusak, dan perkembangan anak pun akan terganggu. Pengaruh-pengaruh itulah yang menimbulkan anak-anak yang baik menjadi nakal, liar dan brutal sehinga merusak penerus bangsa lainnya.
Dari faktor-faktor di atas banyak sekali remaja yang merasakan dirinya tidak berguna dan merasa dikucilkan, sehingga mereka melakukan hal-hal atau tindakan-tindakan yang berlebihan. Dan tidak hanya menyebabkan kenakalan di lingkungan sekolah tetapi juga menyebabkan banyak kenakalan remaja di dalam masyarakat. Contohnya seperti adanya sekelompok geng, penyimpangan seks, narkoba, dan hal-hal yang merasa dirinya puas akan segala sesuatu perbuatan.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Banyak sekali para remaja melakukan aksi-aksinya untuk memuaskan keinginanya mulai dari cara berpakaian dan tingkah laku yang dapat meresahkan atau mengganggu kenyamanan belajar mengajar di sekolah dan mereka membawanya ke lingkungan masyarakat terutama dalam tingkah laku mereka yang tidak pantas untuk dilihat. Oleh karena itu peran orang tua dan lingkungan sangat diperlukan dalam mendidikan anak-anaknya.
4.2. Saran
Para remaja ini sangat diperlukan dan diandalkan oleh negara Indonesia terutama melanjutkan perjuangan nanti di masa depan, oleh karena itu remaja sekarang harus bisa berpikir positif dan melakukan hal-hal yang positif pula. Dan meninggalkan hal-hal yang tidak begitu penting yang dapat menimbulkan atau menyebabkan hal-hal yang negatife.Generasi muda adalah cerminan dari bangsa kita kedepan. Mari kita jaga generasi muda saat ini
Daftar Pustaka
Gunarsa Singgih D at al, 1988, Psikologi Remaja, BPK Gunung Mulya, Jakarta
Kartini Kartono,1986, Psikologi Sosial 2, Kenakalan Remaja, Rajawali, Jakarta
Nazir, Moh, 1985, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta
Http // : www. Google.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar